Muhammadiyah tak dapat dijauhkan dari Kampung Kauman Yogyakarta, begitu
pula sebaliknya. Paling tidak karena dua sebab musabab. Pertama, menurut
salah satu riwayat disebutkan sang pendiri Muhammadiyah; K.H. Ahmad
Dahlan, adalah putra kelahiran Kampung Kauman Yogyakarta. Sedangkan
riwayat lain menyebutkan Kiai lahir di Nitikan dan barulah beberapa hari
setelah kelahirannya dibawa ke Kauman. Kedua, ikrar berdirinya
Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan sosial pendidikan berasaskan
Islam terjadi di Kampung Kauman Yogyakarta. Karenanya antara
Muhammadiyah dan Kampung Kauman Yogyakarta memiliki ikatan historis,
basis sosial, dan emosional yang tak mungkin dapat dipisahkan.
Mempelajari perjuangan Islam di Nusantara akan kita temui Muhammadiyah.
Mempelajari Muhammadiyah tepatnya dimulai dengan mempelajari kehidupan
dan pemikiran K.H. Ahmad Dahlan. Untuk memulai usaha mengenali sosok
Kiai tepatnya diawali dari ruang-ruang Kauman; tempat di mana Kiai
tumbuh besar, memulai perjuangan, dan kembali kehadirat Rabb-nya pada
hari Jumat tanggal 7 Rajab 1341 Hijrah Nabi/23 Februari 1923. Walaupun
kemudian jasad Kiai tidak dimakamkan di Kauman, namun jejak dan semangat
perjuangannya masih membekas dalam ruang-ruang yang pernah merekam.
Pada hari ahad tanggal 4 Safar 1435 Hijrah Nabi/8 Desember 2013,
kira-kira 90 tahun dalam perhitungan penanggalan masehi setelah wafatnya
Kiai atau 94 tahun dalam perhitungan penanggalan hijriyah, penulis
bersama 11 rekan berkunjung ke Kampung Kauman Yogyakarta untuk napak
tilas jejak perjuangan K.H. Ahmad Dahlan guna mengambil ibrah dan
meneladani kisah hidup dan perjuangan salah seorang ulama yang hampir
seluruh hidupnya dihabiskan untuk menegakkan Islam di bumi Hindia Timur
pada masanya. Ditemani mas Ghifari dan mas Priyo dari Komunitas Blusukan
Kampoeng Jogja, kami menelusuri dan memasuki satu persatu ruang yang
menjadi saksi bisu perjuangan K.H Ahmad Dahlan. Ruang yang telah menua
oleh sebab waktu, namun tak dapat menghapus kenangannya.
LOKASI
Berlokasi di Kampung Kauman, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta
Dari masjid Gedhe Kota Yogyakarta, dapat melewati kampung Kauman. kemudian ke arah kanan masjid. ada ghang menuju kampung kauman. lurus saja hingga menemukan Langgar Ahmad Dahlan
ADA APA SAJA?
Langgar Ahmad Dahlan sekarang digunakan sebagai tempat untuk museum. menyimpan barang-barang bersejarah tentang Muhammadiyah.
dapat juga melihat bangunan bekas sekolah muhammadiyah.
HARGA TIKET MASUK
Harga tiket masuknya GRATIS.
cukup memasukkan uang di kotak amal sesuai dengan hati nurani anda masing-masing.
sumber:
Ibu Tinuk sebagai penjaga langgar Ahmad Dahlan
http://www.andikasaputra.net/2013/12/jejak-perjuangan-kh-ahmad-dahlan-dalam.html
0 komentar:
Posting Komentar